Rabu, 23 November 2011

Kredo Zaman

Kredo Zaman


Negeriku yang bersujud merubuh kata menjumpa paksa
Akulah penguasa zaman; panggil aku Tuhan
Beberapa diantaramu adalah semut-semut sedetik menjerit
Mari merapat dan sebutlah tangan-tangan muram
Uang dan rekamlah rekanan antara kau dan Tuhan-mu
Kredo selembar nyawa berhimpit diketiak birokrat
Negeriku meramu uang; meramu Tuhan dalam jeruji penyesalan
Jambi, 24-11-2011
Mahabrata Liwangi

Merekam Duka

Sempat kutaburkan bunga kamboja pada pemakaman luka
Sebab luka mengendur tandus tak terbundung asa
Ibu... aku lupa surga dikakimu

23/11/2011

Melerai Badai Kapitalisme

Melerai Badai Kapitalisme

Seakan hidup diremas tak tersisa digundulkan akal
lamunan ini hanyalah tawa kecilmu disana
dan berhala menunda sesal yang terpeleset dicawan waktu

23/11/2011
Mahabrata Liwangi


Selasa, 22 November 2011

Pencarian make 12 juli 2011 jam : 08 : 04


Di pagi hari ...
Disaat  matahari belum memancarkan sinarnya
Hati yang  terluka mencari pengobat hati...
Dengan air mata mengalir setiap detik
Yang tak ada hentinya
Mencari..
Dan Mencari...
Tak juga dia temukan pengobat hatinya
Kebingungan yang menghiasi hatinya
Seakan tak tau lagi harus kemana dia mencari
Pengobat hatinya telah pergi jauh begitu saja
Yang tak mungkin akan kembali......

by. Riliandila OKtarisa
Kuala Tungkal , Kabupaten tanjung jabung barat
Prov.jambi

Senin, 21 November 2011

Bila mlm dtank menghampiri qu maka dlm ruank kesunyian tmpat Q m'ngadu,m'ngapa hati ne yg sllu kau sakiti sampai kapan kau terus m'nyakiti qu..
bila smpai dtik ne Q masih tetap brtahan karena Q sadar bahwa jalan ne yg udah Q pilih dan m'ngkin ne sdah takdir hdupqu,cuma yg masih trsisah hanya keyakinan..
SATU SAAT NANTI Q YAKIN CNTA DN KASIH CHYANK AKAN SLLU M'NANK
mencinta atau dicntai bagi Q sama aja yg pntink hati qu msih m'cntai dia dari sgala kekurangnya
biarkn smua ne brlalu bgaikn angin,tp cnta yg Q miliki bkn cnta biasa..
karena Q engk sndri Q msih pnya allah dismpinkqu yg sllu m'berikn Q KESABARAN UNTK TETAP M'NCNTAI BELAHAN JIWA Q ..

Sea Games XXVI Mencatat Sejarah Miring NKRI

Sea Games XXVI Mencatat Sejarah Miring NKRI

Ajang olahraga yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang pada tanggal 11-12 November 2011 adalah ajang yang seharusnya menunjukkan kombinasi pelayanan secara utuh terhadap 11 negara yang ikut dalam ajang kompetisi se-Asia ini. Namun halnya berbeda dengan fakta yang terdapat dilapangan, beberapa negara berkata mengenai persiapan SEA Games XXVI di Jakabaring Sport City (JSC). Salah satu pelayanan yang tidak dijalankan sungguh-sungguh adalah mengenai transportasi yang sangat minim, pelayanan terhadap wartawan dari negara lain tidak menunjukkan kepuasan bagi mereka.
Kedua, mengenai job desk para panitia Liasion Officer (LO)  yang tidak jelas, membuat citra jelak nbagi panitia pusat mengenai hal ini. bukan hal mudah menjalankan aspek penting secara profesional, tetapi nyata dan benar-benar yang terjadi dilapangan adalah para panitia Liasion Officer (LO) khususnya pulang larut dan tidak sesuai Job Desk yang mereka terima pada saat persiapan sebelumnya.
Ketiga, masalah akomodasi yang membuat malu negara ini, walau Palembang adalah kota penyelenggara tetapi citra secara keseluruhan berdampak jelek bagi banga ini. Kredo yang dapat dikatakan oleh masyarakat awam adalah, menyesal tetapi sudahlah.
Kembali ke persoalan dana yang dipersiapkan sebesar 2,1 Triliun  bukan dana yang kecil yang dikuras dari APBN Indonesia tahun 2010. Belum lagi mengenai honor yang didapat LO Rp 250 ribu setiap harinya. Jadi apa kerja mereka? Mari kita tanya pada rumput yang bergoyang. Lucu apabila kita tilik tentang keadaan yang sebenarynya terjadi. semoga masih ada kejujuran dalam kebebasan pers dalam memberitakan tentang kejadian-kejadian yang sebenarnya mengenai Sea Games XXVI ini. Ini merupakan PR bagi pihak INASOC untuk berbenah diri dan menunjukkan sikap professional terhadap acara yang terjadi sampai akhir penutupan acara.
Jambi, 21 November 2011
Mahabrata Liwangi
@pondokimaji
Mahabrataliwangi@yahoo.com
www.pondok-imaji.blogspot.com
www.kompasiana.com/mahabrataliwangi
0853-77628850

Sabtu, 19 November 2011

Silahkan Tuan

Silahkan Tuan

Satu nisan;satu makna
Satu tulisan;tunggal makna
Titisan aura menyerempet pikir
Tidak tuk satu ataupun tunggal
Menyerbu sebab
Menimbul resah beranda absah

02/04/2011

Kamis, 10 November 2011

Lambada Cak Kracak

Lambada Cak Kracak


Prosais yang terpampang pada sajian mula membiru
Langit meminjam gelap sebagai gantimya
Jadilah mendung
hujan malu menetes serta gutasi kau semarakan membuka mulutnta menganga meminta tetesan udara
Tak tentu dan menentu menetes darah hijau
Melayu merebah lunglai
tinggal bau-bau amis sekuntum duka

Jambi, 10 November 2011

Selasa, 08 November 2011

10 Judul Puisi


10 Judul Puisi
No.
Judul
Tanggal Pembuatan
1
Priyayi Desa

Tebing Tinggi, November 2010

2
Euphoria


Tebing Tinggi, November 2010

3
Senyawa Melepas Hawa ; Gaufar

Tebing Tinggi. 29 september 2010

4
Ada Mantra di Kopi Pahitku

Bandung, 6 Maret 2010
5
Berawal A-kabut Tipis

Saimen, 05-02-2011
6
Wajah

Jakarta, 29-06-10

7
Jilatan Pertama

Tebing Tinggi, 20-01-2011

8
Menggulung Ombak Nadi

Tebing Tinggi, 22-01-2011

9
Manusia Wayang ; Terwayangkan I

Tebing Tinggi, 19-12-2010

10
Manusia Wayang ; Terwayangkan II

Tebing Tinggi, 19-12-2010







Priyayi Desa

ada wanita yang terkurung dalam pintu pintu kayu tua terbuka menganga
ada wanita yang terkurung dengan pakaian karung berlapis baja
durja durja meraihlah kerlipan mata aura

kerlip sang hyang manata dewa mumpuni hari
elegi pasti elegi mencari cari saudagar yang hilang di ufuk timur
suamiku dalam euforia autum kekar namamu akan mengalun
bak klasika bebunyian mantra yang terhirup bebas dalam lepas; lalu menari dengan iringan syahdu upacara mengais abadi
Tebing Tinggi, November 2010







Euphoria

Dalam segenggam nafas yang mengalun ditarik pagi elegilah hari
Nafas karena penanda hijau membangkitkan seutas makna
Dan menujum hari kian pasti
Dimana serdadu semangat telah meruas lurus                            
Menyeruak pekan-pekan nan kelam
Disinilah aura serdadu awan gemericik tawa, bahagia menyergap akal
Untuk siap dikibas bersama dedaunan akasia
Siang ini kamboja menari bak klasika memoria
Euphoria wahai euphoria mari bentangkan nyanyian syahdu
Jangan ragu ; kayulah semangat karena titik hijau telah tumbuh di kanan kiri mata tombak
Tancapkan nirwana , kelakar menancap dendang akanku;
Meramu pekan-pekan tawa, lihatlah ke ufuk timur para wanita asyik bercengkrama di bawah pohon menghijaukan senyum
Dan kau tetap berjalan menyusuri lorong-lorong dahaga pepohonan dalam titik-titik hutan yang berbadan genggam, tempuhlah jajaran bumi dengan tongak kepalan tangan
Berdiri untuk satu klausa jiwa, untuk hidup yang diramu alam sehati dalam sunyi
Tebing Tinggi, November 2010


Senyawa Melepas Hawa ; Gaufar

gaufar anakku pegang elegi pagi yang telah kau pancing
jangan elakkan mata elangmu berkecup pasti
aku telah renta untuk mengoyak dasar-dasar warna pelangi
cukup engkau yang melanjutkannya
intailah sanusi sanusi dan sembunyi
jangan lelapkan mata elangmu; kecuplah bibir hawa yang mahligai
elok dalam hati mereguk sari dan tarian jemarimu

Tebing Tinggi. 29 september 2010












Ada Mantra di Kopi Pahitku

Puah, mulutku mencelup pertama kali;
Bertemulah samudera semangat di petang
Puah, mbah raswid bertengadah komat-kamit tak jelas
Pada segelas kopi pahit aku temukan kata
Padanan sengama menyorot kearahku
Mulai kujejali ruang inspirasi
Tiada nyawa
Tiada rupa
Tiada nyawa
Tiada rupa
Nyata di otak, kotak atik kata
Jadilah ia
Jadilah engkau
Puah!
Sajak kata bergerak bagai moluska
Pelan tapi pasti

Bandung, 6 Maret 2010







Berawal A-kabut tipis
Sementara aku menaungi wajah sepimu
Ontai-ontai senyum rumput mengejek nyawa;lepas
Berawal A kau kata
B tak hinggap jua
Mengkilat kabut itu; tepis sesunyi sepi

Saimen, 05-02-2011













Wajah
itu membuatku
Hah……. Mengais-ngais
            dalam
             sudut
             ruang

Jakarta, 29-06-10














Jilatan Pertama

Dalam kemenangan melawan takdir
Engkau tebarkan tawa yang hampir koyak
Rasa-rasa hampa yang membuatku ingin mengoyak pelipis jantung
Pepara dewa mahapatih mendukung malamku, malamku untuk mengempar arwah
Tak wangimu
Tebing Tinggi, 20-01-2011
















Menggulung Ombak Nadi

Dalam setiap kelakuan yang mengendus pelan
Engkau melampaui dahaga dalam pukau
Sehingga serdadu yang menghingap
Perlahan menyelinap pelan dan pelan
Semburat membuncah seketika
Memutus ombak nadi
Tiada tawa
Lahirlah kekisruhan angkara memurka seketika
Puah!
Hahahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…….
Tebing Tinggi, 22-01-2011











Manusia Wayang ; Terwayangkan I

Tawamu seperti gelak wayang yang tiada rupa tiada nyawa,
….hinggaplah dalam peruas tiada iga-iga
Tiada merekah
Melembayung elang-elang mebumbungi setengah nyawa
Melepas KAU!
Dan anjing melolong pada kabisat malam bulan akbar
Meriwayat kelam
Meriwayat riang
Dan sisakan rangka untuk siap dihantarkan
Pada empuNya
Tebing Tinggi, 17-01-2011










Manusia Wayang ; Terwayangkan II

Sedang mereka memantau riang yang sembiring pada arah 12.00 tiada retak
Merimbun hari katamu, anak gadis asyik mengais padanan kaki
Menembaki jalan dengan darah
Jalan-jalan penuh darah
Jalan-jalan penuh muka
Dan bedebah!
….kau
Mewayang dalam gelap, asusila terbungkam dalam sulaman
Nenek reyot memanggil-manggil siraman wajah damai
Sedamai masa-masa kecil menghimpit waktu
Sedamai masa-masa kecil tiada waktu
Dan bebaslah aku
Kiblat mengarah manapun, surga kuhirup
Dari detik pertama mengaburkan gerakku
Manusia gelak, manusia mengelar tikar tawa
Dan kugelak wayang-wayang zaman
Menarikan epos kadaluarsa hari
Tebing Tinggi, 19-12-2010




Daftar Riwayat Nafas
Nama                       :  Ian
Nama Pena               : Mahabrata Liwangi
Komunitas               : Majelis Sastra Bandung (2009-Sekarang)
                                   Sabda Sastra Bandung  (2007-Sekarang)
                                       Pimpinan Taman baca Pondok Imaji  Khatulistiwa    
                                       (2010-Sekarang
Antologi                   : Menyambut Kabut (2009)
                                : Bersama Gerimis (2011)
TTL                         : Jambi, 22 Agustus 1986
Hoby                       : Menulis Puisi, Melukis dan membaca     segala macam buku
Alamat                     : Jl. Letkol M . Insya no. 18 Rt. 06 Rw. 02
                                       Kelurahan Rajawali Kotamadya Jambi 36143
Alamat Email           : mahabrataliwangi@yahoo.com
Mobile                     : 0831-71463077
                Telp                         : 0741-3031386
Kerja                        : Public Relation (PR)
                                      PT. Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry
                                    Tebing Tinggi Kota Jambi
 Alamat    Kantor         :  Jl. Ir. H. Djuanda No. 18
                                        Sipin, Kecamatan Kota Baru Jambi
 Telp Kantor                : 0742-51051
 Fax                             : 0742-51060

                 

Dunia Aneh


Dunia Aneh

Huft… rencanaku ibarat hilang tertelan bumi…
Hilina markapova namaku, jenjang karirku merosot tanpa tujuan yang jelas aku bekerja pada perusahaan majalah Egilz, sebuah majalah tentang fashion gaul  saat ini. Sebenarnya bukan bidang ini yang kucari untuk bekerja. Tapi dorongan keluarga sangat keras menyuruhku untuk bekerja apapun yang halal, yang penting halal. Suatu hari aku ingin bekerja dalam bidang penulis atau editor pada sebuah harian pagi dimanapun itu, karena aku adalah jiwa dari kata-kata, kata-kata dapat membuat hariku menari. Memang gila terdengar tapi inilah jiwa yang sudah terbentuk dari awal kuasah. Puisi, novel, cerpen,dan lainnya adalah makananku sehari-hari. Jadi wajar saja aku memutuskan untuk menjadi penulis. Salah satu kerjaan yang surga bagi diri.

Ruang kantor
Suasana pagi pukul 07.31 wib

Mesin-mesin mulai terasa tak jelas, suara hiruk pikuk yang sangat rancu terdengar oleh telinga. Fashion dan fashion adalah hal yang membosankan bagiku.

Jill           : hei lina…good morning
Aku        : hai, morning. Kusapa dengan mulut loncong tanpa hati. Aku muak dengan keadaan ini.

Pukul 08.00 wib
Waktu memulai bekerja

Semua karyawan disini seakan kesetanan mengejar deadline awal bulan yang akan menerbitkan majalah Egilz dengan tema Miss Fashion 2011. Entah kenapa mereka memilih tema itu, akupun bingung, dan yang sangat tidak masuk akal adalah para model yang sengaja didatangkan dari eropa untuk dijadikan cover depan majalah. Aneh memang, seharusnya mereka memilih wanita dan pria Indonesia asli keturunan Indonesia untuk dijadikan model. Dulu seringkali kutawarkan dan memberikan ide-ide yang ada diotakku. Tapi nyatanya ditolak mentah-mentah oleh pak trino manajer majalah Egilz.
Hari menjelang siang dan kinerjaku belum usai untuk mengedit transformasi kata yang aneh, fashion modeling 2011, miss hana laura dari new Zealand adalah sorotan bulan ini. Pak Trino dating dengan gagah ketengah-tengah kantor dan berkta, 15 menit lagi kita meeting. Hayo…hayooooo…semangat.
Dalam otakku, semangat hanya pada otak-otak kadaluarsa disini. Bekerja hanya mengharapkan uang, bukan hasil. Bukan tujuan visioner.

Meeting

Ruangan satu persatu dipenuhi oleh berbagai karyawan untuk melaksanakan  meeting.  Aku orang kedua setelah pak trino yang memasuki ruangan meeting yang panas tanpa AC. Huft….sialan masa dalam sebuah ruangan meeting tidak dilengkapi oleh AC. Sungguh keadaan yang tidak nyaman, aku semakin bingar. Mulai satu demi satu karyawan memasuki ruangan, Jill, Hans, Kyla, Tom, Helena dan assiten manajer Frank. Aba-aba mulai diberikan oleh pak Trino.

Pak Trino                                                                                                             : selamat siang semua?
Jill,hans,Kyla,Tom,Helena,Frank dan Aku menjawab perlahan     : siang pak
Pak Trino                                                                                                             : baik tanpa menunda  waktu kita mulai saja meeting hari ini mengenai tema yang akan kita publish dalam waktu dekat, saya meminta laporan dari masing-masing bidang untuk melaporkan hasil yang didapat untuk kita sumbangkan dalam majalah dan kita pasarkan. Dengan 2 spidol ditangan kananny, ia berprilaku seperti robot, memutar-mutar spidol, kekakan kekiri. Baik, saya meminta lina unttuk menjelaskan kinerja yang didapat untuk pertama kali, silahkan…
Aku                                                                                                                        : terima kasih pak, pertama saya akan melaporkan beberapa hal yang menurut saya tidak sesuai dengan tema ini pak, seharusnya kita sudah ancang-ancang untuk menyodorkan beberapa model asli Indonesia untuk dijadikan desain cover depean majalah kita bukan orang luar yang kita hanya tau dia sudah besar namanya, jika keadaan ini terus berulang maka kapan para model negeri ini dapat maju pak. Sehingga untuk hasil editing majalah baru 30% saya kerjakan pak. Terima kasih.
Pak Trino                                                                                                             : baik terima kasih atas pendapatnya lina, sebenarnya kita sudah adae tawaran dari modeling pusat Jakarta, untuk menampilkan Kinaryosi sebagai cover majalah kita, tapi ada saran juga dari pihak majalah ekuarto eropa, mereka menawarkan model mereka dipasarkan di Indeonesia, karena tawaran tersebut telah saya terima, sehingga tidak enak untuk membatalkan. Untuk editing seharusnya andae bekereja secara professional bukan seperti ini.
Aku : iya pak, maaf. Aku mulai berpikir, ini bukan seorang pemimpin visioner, tapi pemimpin yang hanya memikirkan diri sendiri.
Pak Trino : apa ada masukkan lain untuk majalah ini?
Jill,hans,Kyla,Tom,Helena,Frank : tidak pak.
Demikian wakeetu berjalan apa adanya, dan meeting yang diberikan menurutku bukanlah sebuah meeting melainkan sebuah alur cerita penegasan sepihak. Sangat otoriter, ah..semakin kacau pemikiranku sampai saat ini.
Semakin kubekerja, semakin aneh rasanyaeee untuk tetap bertahan.


Selasa, 20 Desember 2010
Tanpa pikir panjang, aku bereskan semua barang yang ada dikantor. Setelahnya aku menuju keruangan pak Trino.

Tok..tok..
Aku : Pagi pak
Pak Trino : ada apa lin?
Aku : maaf, saya mengembalikan ini pak (berkas, kartu karyawan dan surat-surat lainnya).
Pak Trino : Apa ini! Apa maksud kamu?
Aku : Saya brehnti dari kantor ini pak, trima kasih!
Pak Trino : bungkam dalam diam
Dan dengan langkah pasti aku tinggalkan ruangan kantor yang kusebut Dunia Aneh.

***