Selasa, 08 November 2011

Susunan Batu Bata Untuk Dendam

Susunan Batu Bata Untuk Dendam



Menjadi diam bukan berarti sabar dan sabar dalam kalah. Diamku adalah strategi yang kususun secara rapi. Sudah cukup kau mengejek hidupku.

Teruslah lakukan apa yang membuatmu segar dalam mengolok diri ini. sudah puaskah engkau dengan kata-kata busukmu. Cukup segarkah perbuatan mengundang amarah dikandung diriku.

Sekolah Menengah Pertama, kelas 2. aku seringkali diejek serta diolok oleh R, ia sangat suka menertawaiku tanpa sebab yang jelas. Orang bodoh yang bisanya hanya mengejek dan mengolok.

Aku siap membunuhnya dengan cairan insto yang kuteteskan kedalam air minumnya. kuletakkan kembali di mejanya. kita lihat apa Tuhan akan menghukumnya dengan tindakannya. semoga saja.

aku duduk di pojok belakang kiri, kulihat ia kembali ke kelas dan langsung meminum air beracun itu. Hahaa.. tunggu rekasinya, segera kau mati.

Tak berapa lama ia mulai kesakitan meraung keras, aduhh..aduhhhhhh..sakit. dan terjatuh terkapar dibawah mejanya, mati kau setan. bedebah yang tak pantas hidup.


halaman 2
kaulihat inilah dendamku, jangan terus menyakitiku atau kau akan mati. Sudah cukup aku diam selama ini, jangan mengangap aku tak berani melawan. memang sudah jalannya engkau dimusnahkan. jika tidak siapa lagi yang akan kau ejek sesuka hatimu.

3 hari dirumah sakit, kabar mengejutkan terjadi. Penyakitnya bertambah parah, atas racun yang ia minum menyerang kronis lambung. hingga kronis dan harus dioperasi, dalam tahap operasi Tuhan berkehendak lain. ia meninggal dunia dalam operasi di ruang ICU.

semoga kau tahu mulutmu adalah harimaumu. semoga kau sadar di alam sana.

***



Tidak ada komentar:

Posting Komentar