10
Judul Puisi
No.
|
Judul
|
Tanggal
Pembuatan
|
1
|
Priyayi Desa
|
Tebing
Tinggi, November 2010
|
2
|
Euphoria
|
Tebing
Tinggi, November 2010
|
3
|
Senyawa Melepas Hawa ; Gaufar
|
Tebing
Tinggi. 29 september 2010
|
4
|
Ada Mantra di Kopi Pahitku
|
Bandung,
6 Maret 2010
|
5
|
Berawal
A-kabut Tipis
|
Saimen,
05-02-2011
|
6
|
Wajah
|
Jakarta,
29-06-10
|
7
|
Jilatan Pertama
|
Tebing
Tinggi, 20-01-2011
|
8
|
Menggulung Ombak Nadi
|
Tebing
Tinggi, 22-01-2011
|
9
|
Manusia Wayang ; Terwayangkan I
|
Tebing
Tinggi, 19-12-2010
|
10
|
Manusia Wayang ; Terwayangkan II
|
Tebing
Tinggi, 19-12-2010
|
Priyayi Desa
ada wanita yang terkurung dalam pintu pintu kayu tua
terbuka menganga
ada wanita yang terkurung dengan pakaian karung
berlapis baja
durja durja meraihlah kerlipan mata aura
kerlip sang hyang manata dewa mumpuni hari
elegi pasti elegi mencari cari saudagar yang hilang
di ufuk timur
suamiku dalam euforia autum kekar namamu akan
mengalun
bak klasika bebunyian mantra yang terhirup bebas
dalam lepas; lalu menari dengan iringan syahdu upacara mengais abadi
Tebing Tinggi, November 2010
Euphoria
Dalam segenggam nafas
yang mengalun ditarik pagi elegilah hari
Nafas karena penanda
hijau membangkitkan seutas makna
Dan menujum hari kian
pasti
Dimana
serdadu semangat telah meruas lurus
Menyeruak pekan-pekan
nan kelam
Disinilah aura serdadu
awan gemericik tawa, bahagia menyergap akal
Untuk siap dikibas
bersama dedaunan akasia
Siang ini kamboja
menari bak klasika memoria
Euphoria wahai euphoria
mari bentangkan nyanyian syahdu
Jangan ragu ; kayulah semangat
karena titik hijau telah tumbuh di kanan kiri mata tombak
Tancapkan nirwana ,
kelakar menancap dendang akanku;
Meramu pekan-pekan
tawa, lihatlah ke ufuk timur para wanita asyik bercengkrama di bawah pohon
menghijaukan senyum
Dan kau tetap berjalan
menyusuri lorong-lorong dahaga pepohonan dalam titik-titik hutan yang berbadan
genggam, tempuhlah jajaran bumi dengan tongak kepalan tangan
Berdiri untuk satu
klausa jiwa, untuk hidup yang diramu alam sehati dalam sunyi
Tebing Tinggi, November 2010
Senyawa Melepas Hawa ; Gaufar
gaufar anakku pegang elegi pagi yang telah kau pancing
jangan elakkan mata elangmu berkecup pasti
aku telah renta untuk mengoyak dasar-dasar warna pelangi
cukup engkau yang melanjutkannya
intailah sanusi sanusi dan
sembunyi
jangan lelapkan mata elangmu; kecuplah bibir hawa yang
mahligai
elok dalam hati mereguk sari dan tarian jemarimu
Tebing Tinggi. 29 september 2010
Ada Mantra di Kopi Pahitku
Puah, mulutku mencelup pertama kali;
Bertemulah samudera semangat di petang
Puah, mbah raswid bertengadah komat-kamit tak jelas
Pada segelas kopi pahit aku temukan kata
Padanan sengama menyorot kearahku
Mulai kujejali ruang inspirasi
Tiada nyawa
Tiada rupa
Tiada nyawa
Tiada rupa
Nyata di otak, kotak atik kata
Jadilah ia
Jadilah engkau
Puah!
Sajak kata bergerak bagai moluska
Pelan tapi pasti
Bandung, 6 Maret 2010
Berawal
A-kabut tipis
Sementara aku menaungi wajah sepimu
Ontai-ontai senyum rumput mengejek
nyawa;lepas
Berawal A kau kata
B tak hinggap jua
Mengkilat kabut itu; tepis sesunyi
sepi
Saimen, 05-02-2011
Wajah
itu membuatku
Hah……. Mengais-ngais
dalam
sudut
ruang
Jakarta, 29-06-10
Jilatan
Pertama
Dalam kemenangan melawan takdir
Engkau tebarkan tawa yang hampir koyak
Rasa-rasa hampa yang membuatku ingin mengoyak
pelipis jantung
Pepara dewa mahapatih mendukung malamku, malamku
untuk mengempar arwah
Tak wangimu
Tebing Tinggi, 20-01-2011
Menggulung
Ombak Nadi
Dalam setiap kelakuan yang mengendus pelan
Engkau melampaui dahaga dalam pukau
Sehingga serdadu yang menghingap
Perlahan menyelinap pelan dan pelan
Semburat membuncah seketika
Memutus ombak nadi
Tiada tawa
Lahirlah kekisruhan angkara memurka seketika
Puah!
Hahahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…….
Tebing Tinggi, 22-01-2011
Manusia
Wayang ; Terwayangkan I
Tawamu seperti gelak wayang yang tiada rupa tiada
nyawa,
….hinggaplah dalam peruas tiada iga-iga
Tiada merekah
Melembayung elang-elang mebumbungi setengah nyawa
Melepas KAU!
Dan anjing melolong pada kabisat malam bulan akbar
Meriwayat kelam
Meriwayat riang
Dan sisakan rangka untuk siap dihantarkan
Pada empuNya
Tebing Tinggi, 17-01-2011
Manusia
Wayang ; Terwayangkan II
Sedang mereka memantau riang yang sembiring pada
arah 12.00 tiada retak
Merimbun hari katamu, anak gadis asyik mengais
padanan kaki
Menembaki jalan dengan darah
Jalan-jalan penuh darah
Jalan-jalan penuh muka
Dan bedebah!
….kau
Mewayang dalam gelap, asusila terbungkam dalam
sulaman
Nenek reyot memanggil-manggil siraman wajah damai
Sedamai masa-masa kecil menghimpit waktu
Sedamai masa-masa kecil tiada waktu
Dan bebaslah aku
Kiblat mengarah manapun, surga kuhirup
Dari detik pertama mengaburkan gerakku
Manusia gelak, manusia mengelar tikar tawa
Dan kugelak wayang-wayang zaman
Menarikan epos kadaluarsa hari
Tebing Tinggi, 19-12-2010
Daftar Riwayat
Nafas
Nama : Ian
Nama Pena : Mahabrata Liwangi
Komunitas : Majelis Sastra Bandung
(2009-Sekarang)
Sabda Sastra Bandung (2007-Sekarang)
Pimpinan
Taman baca Pondok Imaji Khatulistiwa
(2010-Sekarang
Antologi :
Menyambut Kabut (2009)
: Bersama Gerimis (2011)
TTL : Jambi, 22 Agustus 1986
Hoby : Menulis Puisi, Melukis
dan membaca segala macam buku
Alamat : Jl. Letkol M . Insya no.
18 Rt. 06 Rw. 02
Kelurahan
Rajawali Kotamadya Jambi 36143
Alamat
Email : mahabrataliwangi@yahoo.com
Mobile : 0831-71463077
Telp : 0741-3031386
Kerja
: Public Relation
(PR)
PT. Lontar
Papyrus Pulp and Paper Industry
Tebing
Tinggi Kota Jambi
Alamat Kantor : Jl. Ir. H. Djuanda No. 18
Sipin,
Kecamatan Kota Baru Jambi
Telp Kantor : 0742-51051
Fax : 0742-51060
Tidak ada komentar:
Posting Komentar