Ucapan Terimakasih:
Puisi cinta 3
Jam adalah antologi puisi yang penulis persembahkan kepada Rani Amalia Busyra, kekasih
tercinta. Dengan karya ini ternyata saya bisa mengalahkan sapardi yang sehari
membuat 14 puisi sewaktu ia kecil. dalam proses penulisan puisi-puisi ini saya
mengambil imajinasi loncatan awan, terhadap kekasih terhadap ruang rindu.
Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih kepada pembaca yang berbudi sastra untuk membaca
buah karya realis yang penulis buat
dalam rangkaian cinta yang berlanjut dalam mesin darah yang mengalir.
Terima Kasih
salam budaya
Oh ya, jangan
lupa cinta adalah anugerah golongan sepi yang mengerti dan dapat dimengerti.
Selamat membaca
dan salam budaya
lagi.
Mahabrata
Liwangi
Ian
Jambi, Ruang
Imajinasi
16 Juli 2011
puisi cintaku akan mengalir, kepadamu sayang…
15th July 2011, 9:4:57
pada batas antara kau dan aku
belahan rindu berucap nada-nada
putih yang diterbangkan angin
sambutlah anganku yang tertuju
dihari-hari akanmu
15/07/11
untuk Rani Amalia Busyra
Date/Time: 15th July 2011 /
9:6:58
Buah Kata I
Jarak mengajakku menari
imajinasikan hangat tubuhmu kasih
dalam diam kupilin tubuhmu dalam
rangkaian kata-kata dan nyatalah
dirimu memberi warna pada huruf-huruf
mahligai sajak ini
Date/Time: 15th July 2011 /
9:11:6
Untuk Episode Hati
Harmoni cinta mekarkan hari
meramu wangi-wangi merdumu
kekasih hendaklah kita berlabuh
pada pelabuhan sepi untuk memadu hati
15/07/2011
Date/Time: 15th July 2011 /
9:12:10
Ladang Getaran
Beberapa senyummu merangkak masuk
kedalam otakku
; mengalun pada malam merindu
lelap
dan lelaplah karena bisik nyatamu
Date/Time: 15th July 2011 /
9:16:3
Melukis Kanvas Langit
Lihatlah mentari pagi yang telah
kulukis wajahmu pada malam sebelum memejam mata
dan kupinjam kuas nirwana agar
warnanya berpelangi abadi
Date/Time: 15th July 2011 /
9:25:36
Untuk Nanti
Bila sehamparan dunia meramu
asaku untuk tetap berumur
anak-anakku yang terlahir padamu
akan menjadi warna yang berhati
karena matamu cinta melabuh
dijiwa
Date/Time: 15th July 2011 /
9:26:4
aku merindumu di saat sepi
mengalun tangan serta nyanyian gurihmu mekarkan nuansa malam
menularlah derai-derai tawa pada
malam ini
Date/Time: 15th July 2011 /
9:29:34
Cinta Selembut Awan
Selembut awan dikala senja
menyulam wajahmu sesaat tertidur
sentuhan bibirku mengucap
janji-janji yang kupadankan dengan tirai langit menyaksi ilustrasi hati
Date/Time: 15th July 2011 /
9:32:50
Penawar Rehat
Memburu angan-angan yang terus
dikembangkan sesayap detik
aku terbang menujumu dalam tiap
langkah
serempak tik tok tik tok tik tok
auramu meramu tentramku
Date/Time: 15th July 2011 /
9:36:31
Melambung Tinggi
Sebayang intrik-intrik nyata
bergeming dipantulan tembok-tembok kanan kiriku
penjuru arah adalah rindu rindu
dan rindu bercampur secangkir teh pada cangkir putih
aku bercengrama dengan bayang
indahmu
Date/Time: 15th July 2011 /
9:39:11
Dan Hadirlah
Seperti malam-malam yang
menutupinya dengan gelap dan angin memapah tengkukku bersujud
mengadu dan membisik; menelisik
dan memadu
o sayang padamu kuraih sepi
menjadi arti
Date/Time: 15th July 2011 /
9:42:16
Salju Musim Kemarau
pada balik jendela yang disebarkan
angin membawa wangi tubuhmu
tubuhku lunglai tersipu
menari-nari diiringi salju musim kemarau
Date/Time: 15th July 2011 /
9:45:15
Kaledioskop Ruang
Pada sebuah kaca berlapis pantulan
cahaya mata
memetakan ruang jarak menjadi
pantulan
serta wajahmu yang kutempel
dihati tersenyum dipantulan cermin ruang imajinasi
Date/Time: 15th July 2011 /
9:48:19
Izinkan Sanubari Pagiku
Izinkan aku metamorfosiskan canda
pada mentari pagi
untuk siap diterbitkan dikala
matamu terbangun kasih
Date/Time: 15th July 2011 /
9:50:52
Gelombang Air
Dengarlah Sttttttt...tapak-tapak rinai
menetes dialun nada tenor
itu suaraku yang gempitakan
serdadu rindu
tes..tes...dan cinta
Date/Time: 15th July 2011 /
9:52:38
Kado Yang Kutitipkan Melalui
Angin
liuk-liuk angin memutar tetes
demi tetes air langit
teguklah dalam beberapa haus dan
ada cairan tubuhku yang kutitipkan kepada Tuhan untuk dihantar kepadamu kasih
Date/Time: 15th July 2011 /
9:54:30
Disini Nadiku Berujar RAB
Candulah hati pada meja bundar
berlapis-lapis pada dudukku
disini tepatri kandungan senyawa
empuk yang kutanamkan perlahan untuk kita nikmati dikemudian hari
Date/Time: 15th July 2011 /
9:57:24
Terumbu Hidup
Tiada lelah yang dapat menandingi
semangat malam
menukar kata demi kata/barter
siulan yang kau panggil
sementara aku tegap berdiri dengan
simbol khas yang kau pilin
Date/Time: 15th July 2011 / 9:59:40
Burung Camar
Sebuah nyanyian sebelum terpulasku
menggaung-gaung dalam telinga
walau hanya beberapa derap tapi
nyatalah adanya
yang dihantarkan belikat yang
bersimpul kuat
yang tetapkan surat menjadi di
siratan tiada kembung
namamu
Date/Time: 15th July 2011 /
10:2:46
Sebuah Benih Menancap Bumi
Ingatkah tentang pohon oak yang
ingin kutanam kelak didepan rumah kasih
dikala nanti itulah nyawa yang
menjadi saksi sampai ribuan tahun lamanya ia tegap kokoh seusai kita kembali
tiada dan memadu kasih dialam nirwana
Date/Time: 15th July 2011 /
10:5:21
Semenjak Sebab Merapat
sajak-sajak yang dituliskan ruang
segitiga beralas langit
kata-kata yang berbuncah menapaki
tentang awam dan awan
adalah persepsi isi yang tiada
ubah kutulis tentang cinta
karena dirimu mahligai ruang
hatiku
Date/Time: 15th July 2011 /
10:8:7
Sajak Sejak Disapa
Dan diammu adalah kefasihanku
untuk memilin kata-kata bercampur haus kata
dan riangmu adalah goresanku yang
bertasbih dalam lingkar kertas haus kata
Date/Time: 15th July 2011 /
10:16:21
Pondasi Senyuman
Kepada keringat yang tercecer
diperjalanan
setubuhi jejak yang berapi
karena kutau hanya dirimu
semangat membuatku terjaga
Date/Time: 15th July 2011 /
10:22:46
Karena Satu
Surat siratan yang terus
berkecamuk didalam rongga imajinasiku memintanya untuk dituliskan tentang tanda
kasih
elegi menyambut hari dengan sapa
bergeming syahdu oh syahdu
dan labuh oh labuh
memerahlah mukaku mengingat
bayangmu selalu menemaniku
Date/Time: 15th July 2011 /
10:25:53
Refleksi Detak
Diri mencoba bergulat dengan
waktu seketika sampai pada ronde terakhir kukalahkan ia
karena kesungguhan letak telah
kutancapkan namamu pada langkah awal berjalan
Date/Time: 15th July 2011 /
10:29:54
Meliuk Merupa Elok
Senyummu mekar dibalik purnama berpelangi
pada malam aku berdiri
sehingga kuasku melukis langit untuk
kutambahkan lekuk wajahmu
Date/Time: 15th July 2011 / 10:33:8
Melabuh pada pulau yang kusebut
haus kata kembali pulang untuk ditetaskan
lihat kasih aneka prasasti musim
tentangmu merasuk ke ubun-ubun bumiku
sebab jiwa sepakati bumi 'tuk
menjaga elok dan langkahmu
Date/Time: 15th July 2011 / 10:35:32
Seruan Menujumu
Jika kata adalah harta yang
mencukupi hidupku
tercukupilah hingga nanti karena
dirimu imajinasiku yang tiada lelah
memancar aneka warna cerah yang mumpuni
tebarkan suasana realis
Date/Time: 15th July 2011 / 10:39:24
Mahar Dunia Puisi
Melabuh pada pulau yang kusebut
haus kata kembali pulang untuk ditetaskan
lihat kasih aneka prasasti musim
tentangmu merasuk ke ubun-ubun bumiku
sebab jiwa sepakati bumi 'tuk
menjaga elok dan langkahmu
Date/Time: 15th July 2011 /
10:40:7
Ikrar Merapat Sudah
Puisi cinta yang kutuliskan
adalah cerita yang berlabuh pada kerlap-kerlip nelangsa berbadik tiada henti
tiada pernah mati selama dirimu
tetap berada kasih
Date/Time: 15th July 2011 /
10:44:17
Disapa Firasat
Mencoba sembunyi pada tubuh yang
rapuh
aku haus kata
teriak nyata-nyata dan mata-mata
dan tanda-tanda geminglah jemari menuliskan aura manismu
Date/Time: 15th July 2011 /
10:50:51
Ruang Keluar Mimpi
Terjumlahkan perbandingan semu
yang berhimpit-himpitan antara rindu oh rindu
senadakan jembatan ruang yang
kubangun melalui mimpi
nyata dan kulintasi menujumu
Date/Time: 15th July 2011 /
10:55:17
Fluktuasi Senyuman
Tengadah langit meretas hangat
serta meluruskan langkah asa-mu memberi selulosa untuk meruas hidup
sebuah saksi bisu pun berkata tentramlah
jiwa berhambur merdu
Date/Time: 15th July 2011 /
11:3:11
Kaidah Gelora
Pada guyuran hujan yang kurasakan
dihari-hari merapikan diri
harum semerbak hasrat untaikan
sulur mengingatku
hari-hari memberi ruang teramat
cinta oh cinta
Date/Time: 15th July 2011 /
11:7:38
Jalur Khusus
Berlabuhlah pada dermaga hatiku
kasih
sebab kapal menuju rumah siap
disambut arah membawa mimpi
genggamlah tanganku selagi
kemudikan hari menuju bahagia
Date/Time: 15th July 2011 /
11:14:15
Jalur Khusus II
Masa-masa yang terlewati hembusan
ragam fasih gerak
berkelok arah memadu kasih
merapatlah kasih sebab roda alur
telah kupahat menjadi trotoar antara kau dan aku
Date/Time: 15th July 2011 /
11:24:5
Meneguk Nafas
Tersenyumlah pada pagi yang
diramu sesulam sehari
pada detik yang didesaukan camar
memberi petualang ihkwal panutan cerita
akan hari yang memanjakan jemari
kasih yang memberi petualangan
hidup
Date/Time: 15th July 2011 /
11:30:33
Candu Nadamu
Kuikat rasa pada batas bumi
kelangit tertarik memacu rasa yang mengebu
rasa-rasanya gejolak yang meraba
merasuki nuansa
selangsa rahwana memadu kasih dan
kupilih itu
Date/Time: 15th July 2011 /
11:35:34
Sapa Pagiku
kuntumlah mekar pagiku dengan
pupuk mesramu di depan sebelum kumelangkah
sebab bahana itu dialiri nahkoda
yang dirimu lapiskan pada darah hidupku
hiruplah subuh serunai yang
meruas kesegala penjuru kasih
Date/Time: 15th July 2011 /
11:40:17
Merapat Pada Bayangmu
Sayangku pada huruf-huruf yang
kugetarkan dibaris awal hingga akhir;
eksemplar bayangmu memangku imaji
kalbuku hingga berakarlah sampai ke negeri kata per kata
bumbui geliat tarian meretas
rindu menjadi nyata
Date/Time: 15th July 2011 /
11:46:28
Memahat Sekuntum Janji
Sebuah paras wajahku meletak
diruang aurora
kasih lihatlah sebuah gutasi
tubuhku memadu janji mengirimkan cinta per hembusan nafas
Date/Time: 15th July 2011 /
11:55:26
Oase Imajinasi
Sebutlah aku sebuah kata yang
berjalan tiada henti
mengucur bak irama mata air
ditepi bukit yang akan kunamakan kekasih puisi
Date/Time: 15th July 2011 /
11:58:21
Ratapan Wajah Pada Langit
Terjaga meskipun tertidur adalah
telaga yang terus mengalir
pelan merambat kedalam awal
lelapmu
aku hadir kasih dalam tiap
episode hari ini dan esok selama mata tetap mengukur mentari dan hujan sebagai
keseimbangan dualisme
Date/Time: 16th July 2011 /
12:3:35
Tidak ada komentar:
Posting Komentar