Selasa, 08 November 2011

Kelakar Pohon Tua I


   Kelakar Pohon Tua I   


sore itu begitu banyak warna yang bercampur pada rak-rak cat dan kuas-kuas semakin nakal dengan tariannya. ya aku adalah penikmat warna, kuaduk beragam warna untuk dipadu padankn dengan intrik tersembunyi. Abstrak yang tersembunyi, makna-makna yang lembut dan sembunyi.

hah.. eloklah yang kutata sudah, tinggal kulukis pada kanvas panjang berukuran 30X50, kutarikan kuas dengan alunn angin, begitu sendu dan lalu lalang manusia-manusia yang tak kukenal melihat tarianku. heran pada wajah mereka, seakan ingin melihat lama apa yang kulukis dengan 5 kuas.

galeryku kunamakan galery lukisan Ian, ya namaku terpampang disisi kanan jaln masuk kelorong diman aku melukis. disnilah karya-kryaku selama kurun waktu 1 tahun kuhasilkan.

seluruh beban hilang ketika kukayuh kanvas-kanvas menjadi cerita warna. istriku adalah wanita setia yang tidak jenuh menemaniku disela-sela melukis. terkadang secangkir kopi  hangat menjadi istimewa ketika ia meletakkannya disamping kursiku.

rani, istriku adalah salh seorang pecinta seni. sama sepertiku, kulukis batanag.ketika henda melanjutkan apa yang akan kulukis selanjutnya. tiba-tiba kulihat gerai rambut indah istriku, ini inspirasiku.
gotcha!

cute..cute, (kupanggil istriku). sambil kupandang dengan jarak dekat dan tersenyum padanya. rindang senyumnya membuatku nyaman.

hingga lukisanku berlanjut menjadi akar dan rambut pepohonan dan dedaunan indah. berkat dirimu sayang, aku telah menemukan inspirasi.

kutarikan kuas-kuas kecil besar dengan cepat, sebilah daun terlukiskan dan lainnya dan lainnya hingga utuhlah sebuah ranting, da pohon yang tegap berdiri. sekokoh bayang, besar dan takjub. kuberi nama Kelakar Pohon Tua I.

        ***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar