Selasa, 08 November 2011

Suara Indahmu


Suara Indahmu

Dear Gadis Smart
semester awal masuk sekolah menengah atas, Alhamdulilah aku bisa juga masuk SMA favorit ini. tak heran jika hanya sedikit yang diterima disekolah ini, rata-rata mempunyai kemampuan diatas rata-rata.

hari pertama, orientasi siswa baru dimulai. kami berkumpul di lapangan olahraga. disini aku melihat sekitar, loh kok ada teman-teman SMP ku, kekiri tatapanku hah ada rani, gadis yang terkenal di SMP dulu. wah wah disini banyak orang besar, aku hanya semut disini. keesokkan harinya kami berkumpul kembali, kulihat pengumuman pemilihan king and queen SMA. terpilih rani dan wahyu, ah kenapa wahyu yang terpilih bentakku dalam hati. harusnya aku dong. dia jelek gitu kok terpilih. mungkin karena dia pintar.

kulihat rani, tubuhnya pendek memang. tapi kharismanya terpancar keluar. semakin kulihat aku takut jatuh hati. aku bukan siapa-siapa. hanya bisa mengaguminya dari jauh. suranya sangat indah. dia layak menjadi artis kelak.

berjalannya waktu kudengar ia bergabung dalam OSIS sekolah. pantas saja hampir tiap harinya dia kulur mudik kekantor dan ke ruang OSIS. SSS (super-super sibuk) tapi aku suka melihat gaya jalannya. seperti menari balet, cepat dan ada nilai estetiknya.

aku memang pendiam, seringkali banyak yang menjulukiku pujangga. ya pujangga yang pendiam. aku sering membuat sajak-sajak dalam keseharian di kelas. rata-rata temanku yang sedang fall in love meminta bantuanku membuat puisi cinta. sebut saja ihdi,faruqi,dan lainnya. masa mereka jatuh cinta aku yang membuatkan puisi untuk pacarnya. ini luar biasa. hahaa..seandainya pacar mereka tahu yang membuat puisi itu bukan mereka, bisa kacau hubungan mereka.

siang hari, pada jam istirahat kulihat dari balik jendela kelas ke kelas IPA, disana rani berdiri. entah membicarakan apa, wajahnya serius dan tertawa dengan manis dengan teman-temannya. aku tak kenal dengan temannya. hanya saja aku heran melihat kekakuan anak IPA. berbeda dengan IPS yang sosial bebas bergaul. untung saja rani berbeda. kulihat ia sering bergaul, bahkan banyak teman-teman kakak tingkatnya. hebat, ini yang kusuka darinya, luwes  dalam bergaul.

seandainya dia mengenalku, mungkin kami bisa berbagi pengalaman. dia pintar dari kesehariannya, siapa yang tak mengenal dirinya. kusebut saja diriku menyukainya dalam diam.

aku takut menyatakan perasaan ini, siapa aku, punya apa aku, hingga kuputuskan menjadi pemuja rahasia dan berharap ia tahu kelak ada menyukainya sepenuh hati.

sebuah jalan yang menukik pada gayamu berbicara
sebuah kata yang tak sempat kusampaikan pada jarak
pada rintang yang bebas
semoga kau tahu muasal hatiku
bergerak pada intuisi gelak tawamu

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar