Suara
Indahmu
Dear
Gadis Smart
semester
awal masuk sekolah menengah atas, Alhamdulilah aku bisa juga masuk SMA favorit
ini. tak heran jika hanya sedikit yang diterima disekolah ini, rata-rata
mempunyai kemampuan diatas rata-rata.
hari
pertama, orientasi siswa baru dimulai. kami berkumpul di lapangan olahraga.
disini aku melihat sekitar, loh kok ada teman-teman SMP ku, kekiri tatapanku
hah ada rani, gadis yang terkenal di SMP dulu. wah wah disini banyak orang
besar, aku hanya semut disini. keesokkan harinya kami berkumpul kembali,
kulihat pengumuman pemilihan king and queen SMA. terpilih rani dan wahyu, ah
kenapa wahyu yang terpilih bentakku dalam hati. harusnya aku dong. dia jelek
gitu kok terpilih. mungkin karena dia pintar.
kulihat
rani, tubuhnya pendek memang. tapi kharismanya terpancar keluar. semakin
kulihat aku takut jatuh hati. aku bukan siapa-siapa. hanya bisa mengaguminya dari
jauh. suranya sangat indah. dia layak menjadi artis kelak.
berjalannya
waktu kudengar ia bergabung dalam OSIS sekolah. pantas saja hampir tiap harinya
dia kulur mudik kekantor dan ke ruang OSIS. SSS (super-super sibuk) tapi aku
suka melihat gaya jalannya. seperti menari balet, cepat dan ada nilai
estetiknya.
aku
memang pendiam, seringkali banyak yang menjulukiku pujangga. ya pujangga yang
pendiam. aku sering membuat sajak-sajak dalam keseharian di kelas. rata-rata
temanku yang sedang fall in love meminta bantuanku membuat puisi cinta. sebut
saja ihdi,faruqi,dan lainnya. masa mereka jatuh cinta aku yang membuatkan puisi
untuk pacarnya. ini luar biasa. hahaa..seandainya pacar mereka tahu yang
membuat puisi itu bukan mereka, bisa kacau hubungan mereka.
siang
hari, pada jam istirahat kulihat dari balik jendela kelas ke kelas IPA, disana
rani berdiri. entah membicarakan apa, wajahnya serius dan tertawa dengan manis
dengan teman-temannya. aku tak kenal dengan temannya. hanya saja aku heran
melihat kekakuan anak IPA. berbeda dengan IPS yang sosial bebas bergaul. untung
saja rani berbeda. kulihat ia sering bergaul, bahkan banyak teman-teman kakak
tingkatnya. hebat, ini yang kusuka darinya, luwes dalam bergaul.
seandainya
dia mengenalku, mungkin kami bisa berbagi pengalaman. dia pintar dari
kesehariannya, siapa yang tak mengenal dirinya. kusebut saja diriku menyukainya
dalam diam.
aku
takut menyatakan perasaan ini, siapa aku, punya apa aku, hingga kuputuskan
menjadi pemuja rahasia dan berharap ia tahu kelak ada menyukainya sepenuh hati.
sebuah
jalan yang menukik pada gayamu berbicara
sebuah
kata yang tak sempat kusampaikan pada jarak
pada
rintang yang bebas
semoga
kau tahu muasal hatiku
bergerak
pada intuisi gelak tawamu
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar