Selasa, 08 November 2011

Aspal Reyot

Aspal Reyot


Jalan ini dinamakan jalan lintas 90, satu-satunya akses menuju desa kuala tungkal. disana aku bekerja, diangkut bis terguncang-guncang selama 2 jam tak henti karena badan jalan yang rusak parah, reyot tak terusus pemerintah. apa saja kerja pemerintah perhubungan jalan selama ini, apa tidak melihat atau mendengar ucapan masyarakt atau pendatang yang melalui jalur ini? aku heran melihat lambatnya sikap pemerintah dalam penangganan aspal-aspal yang rusak. terkadang mobil bis yang kutumpangu tersangkut dilubang-lubang aspal yang besar. jalur ini sering dilalui truk-truk mengangkat sawit dan pohon akasia, tentu saja infrastruktur jalan harus kuat. jalan lintas ini sudah lama tidak diperbaiki, dapat kulihat dari bentuk jalan serta kondisi badan aspal yang tak menentu.
seringkali kasihan melihat para wanita yang didalam bis melewati jalur 90 ini. banyak yang muntah karena goncangan kuat lubang-lubang jalan.

halaman 2
sudah 6 bulan aku lalui jalan ini, hampir tidak ada sentuhan para petugas jalan serta pemerintah menanggani kasus kerusakkan jalan ini. pikirku sampai kapan jalan ini akan diperbaiki?
mungkin menunggu ada korban lagi baru pemerintah perhubungan turun tangan, kemana dana APBN selama ini jika tidak dipergunakan untuk kepentingan prasana umum? masyarakat banyak mengeluh dengan sikap pemerintah yang lamban dalam menangani kerusakkan jalan.
satu-satunya akses jalan kota Jambi menuju kabupaten Tungkal adalah jalur ini, disini terdapat banyak pabrik-pabrik kayu,pulp,sawit,serta minyak bumi dan gas. seharusnya pihak-pihak yang terkait cepat turun tangan mengatasi akses jalan yang rusak, tapi kami sebagai kaum kecil hanya bisa diam dan menunggu datangnya kesadaran.

halaman 3
Ini hari terakhirku kembali pulang kekota Jambi setelah mengundurkan diri dari tempatku bekerja. kendalanya adalah akses jalan yang cukup parah, kerusakkan tidak cepat diperbaiki. hampir puluhan karyawan dari perusahaanku mengundurkan diri. jarak yang jauh memang menjadi kendala utama, tapi jika saja keadaan jalan teratur, aspal yang rata serta petunjuk arah yang jelas ditanggani pemerintah mungkin hal ini tidak akan terjadi.
berharap dan kami hanya bisa berharap sebagai masyarakat, menunggu datangnya keajaiban kesadaran para pemerintah dinas perhubungan.

***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar