Selasa, 08 November 2011

Mereka Setrika Wajahku

Mereka Setrika Wajahku
untuk : TKI malaysia

namaku heni indriyani, aku tinggal dilampung. disini memang susah mencari kerja sehingga kuputuskan untuk bekerja sebagai TKI di malaysia. kata orang sih disana kejam-kejam, tapi itu tidak membuatku takut dan oatah semangat untuk bekerja disana. aku nekat pergi ke jakarta dan melamar di PT. Mardel Mitra Global sebagai TKI. disini ramai sekali para wanita-wanita pekerja yang malamar sepertiku. untunglah tidak ada seleksi ketat. hanya kelengkapan paspor dan biodata lengkap sehingga semua pendaftar akan diberangkatkan ke negara tetangga.

hari pertama tiba di negara malaysia, akhirnya aku bisa juga ke luar negeri walau hanya sebagai TKI tapi aku senang dapat membahagiakan keluargaku. ibu dan bapak di rumah.
pak budi manajer kami langsung mengantar kami ke rumah-rumah yang telah memesan kami sebagai pembantu rumah tangga. aku mendapat rumah pak Tam Kim Leng, rumahnya megah seperti istana. mereka hanya tinggal berdua dirumah. untunglah sehingga pekerjaanku tidak terlalu menumpuk pikirku.

dirumah ini aku ditempatkan kekamar ujung dekat dapur, luasnya kamar dan mewah. baru kali ini aku tidur di springbed kasur empuk. suara terdengar dari luar memanggiku.

 



halaman 2
heni..heni..
iya pak..
pak Tam : kamu bisa buatkan teh segelas ya buat saya
aku : iya pak..
langsung kedapur dan aku bingung letak teh dan gula pasir diletakkan dimana, kucari saja perlahan dirak-rak dapur. aha! ketemu. langsung kubuat secangkir teh hangat. kuantarkan keruang depan. kudengar suara nyonya keras seperti berkelahi dengan pak Tam. aku jadi takut mengantar.

ah, biarlah kutunggu saja mereka sampai redam. tidak lama suara mereka tak terdengar lagi. kulangkahkan kaki menuju ruang depan.

pak Tam sedang duduk cemberut dan istrinya sibuk memegang bantal dambil komat-kamit tak jelas. mereka berbicara bahasamandarin yang tak kumengerti.
kuletakan dimeja didepan pak Tam.

Pak Kim : hani tunggu dulu, kamu duduk dulu disini.
sambil ia cicipi teh buatanku.
pak kim : puah! apa ini hani? kenapa asin
aku : eee..asin pak? maaf pak. mungkin hani salah ambil gula pasir..maaf pak

pak Tam banting gelas itu kearah depan,
pak kim : setan kamu ya berani meracunin saya..
dijambaknya rambutku, keras sekali..sambil teriak maaf pak. maaf pak. ia tidak peduli kata maafku.

setelah puas memaki dan menjambak rambutku aku mulai masuk kamar dan berpikir mungkin ini salahkah. esok harus bekerja benar tidak boleh salah.


halaman 3
 telah sepekan aku bekerja dan cacian serta siksaan aku dapatkan dirumah ini. mulai dari jambak rambutku, menampar wajahku dengan tangan bahkan ditinju, memukul payudaraku dan meremas kemaluanku hingga berdarah. aku mendapatkan siksaan batin dan tubuh secara bergilir dari pak Tam dan istrinya. hingga akhirnya aku teriak kesakitan dan minta tolong. untunglah tetangga rumah ini mendengar dan mereka menolongku.

aku dirawat oleh tetangga sebelah dan keesokan harinya polisi datang menangkap pak Tam Kim Leng serta istrinya. atas tuduhan penganiyaan terhadapku. syukurlah keadilan masih ada disini. aku shock dan minta dipulangkan kekampung halaman. setibanya dikampung, tubuhku yang memar dan kurus tinggal tulang berlutu dikaki ibu dan menangis. ibuku memelukku tak habis pikir atas aniaya di malaysia.
semua telah terjadi aku hanya dapat melanjutkan sisa hari di rumah menunggu keadaan tubuhku membaik.

***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar