Mimpi
Inspirasi :
Rani Amalia Busyra (istriku)
Oleh :
Ubeb
Menghidupi malam dengan tong-tong lampu
membuatku paham untuk menyambut mimpi. Aku tak lelah bermimpi, karena mimpi
menghidupkan hariku. Aku tak bosan bermimpi karena sudah jalan yang kudapat. Ya,
tertukar celana, celana yang kupakai warna sama bahkan tipe pun sama. Hanya
ukurannya yang berbeda, tapi yang kusesali. Ini kali pertama celanaku tertukar
di asrama kuliah. Sangat lucu, untung saja bukan celana dalam yang tertukar.
Ini jemuran di depan kamarku, tak
biasanya ada yang menjemur pakaian di depan kamar. Biasanya di tempat
masing-masing. Telah kubawa celana itu kekamar untuk kulipat, kusetrika. Tapi
anehnya belum kusadari saat itu, baru tersadar ketika ingin kupakai, loh kok
sempit ya. Apa tubuhku udah melar. Ah tidak mungkin. Tidak mungkin. Nah, ini
pasti tertukar pikirku. Sialan, celana siapa ini. Mana celanaku. Langsung
kutanyakan ke kamar depan.
Aku :
Siti..Siti, tau gak celana siapa ini?
Siti :
Gak tau na, emang celana siapa. Tertukar gitu?
Aku :
Iya Ti, aduh. mana itu celana kesayanganku. Siapa ya kira-kira yang menjemur
pakaian tadi siang Ti?
Siti :
Mungkin anak baru sebelah kamarmu Na
Aku :
Hah, ada anak baru?
Siti :
Iya, ada anak baru disamping kamarmu, tadi pukul 10.00 pagi dia datang.
Aku :
Mungkin juga dia yang menjemur. Ya sudah aku kekamarnya Ti
Siti :
Cobalah tanya Na. Mungkin dia yang menjemur
Aku :
Oke ti, thanks ya
Aku
langsung menuju kekamar itu, tokk..tokk.. Assalamualaikum..
Terdengar
balasan, Walaikumsalam..wanita asing yang membuka pintu.
Aku :
halo, anak baru ya?
(ia
sangat cantik, mirip sekali tubuhnya denganku. hanya pinggangnya cukup lebar 3
cm. kuperhatikan seluruh tubuhnya secara detail).
Anak baru :
iya mbak. saya baru di asrama ini
Aku :
o kalau begitu selamat datang di asrama, (kusodorkan tanganku ke dia) kenalin
namaku ana
anak baru :
namaku veysha, mbak ana dikamar mana?
Aku :
aku disebelah ni,kita tetangga
Anak baru :
wah kalau gitu nanti saya kekamar mbak.
Aku :
ok. ditunggu ya.
loh, kok aku gak jadi bertanya tentang
jemuran. tentang celana. aduh, kok bisa lupa ya. ah, nanti malam saja
kutanyakan. kugantung pakaian itu dipintu kamar. dan melanjutkan pergi ke
kelas.
siang itu begitu terik, keringatku
mengucur deras. gila global warming semakin membuat dunia kering. jemuran
menjadi garing, seperti ikan asin jadinya. untung ada buku, sehingga bisa
kujadikan kipas.
setelah usai jam pelajaran usai. aku
langsung menuju asrama. mandi dan melahap indomie goreng kesukaanku. ah, hari
yang menjengkelkan. apa sih maunya orang yang menukar celanaku.
tok..tok..tok..
Assalamualikum..(terdengar suara diluar pintu kamarku)
walaikumsalam
jawabku..tunggu sebentar,sambil merapikan kamarku.
Aku :
ooo..veysha..masuk..
loh kok bawa celana
Veysha :
iya mbak, ini celana mbak ya. kayaknya saya salah ambil tadi.
(kulihat dengan teliti)
Aku :
iya vey..celanaku. berarti itu celanamu. (sambil kutunjuk ke arah gantungan
pintu kamar.
Veysha :
loh, iya mbak. berarti kita tertukar mbak
Aku : iya jelas tertukar, untung bukan
celana dalam. hahaaa..td siang ingin kutanyakan ke vey, tp lupa. eh vey yang
datang kesini.
Veysha :
maaf mbak, vey yang salah. salah ambil jemuran tadi. buru-buru tadi mbak.
Aku :
udah gak papa, yang penting udah kembali celana kita.
Hahaa. Celana-celana, kok bisa-bisanya
engkau tertukar. apa sudah bosan kupakai, bilang dong. iih.. untung
kembali,kamu kan celana kesayanganku. awas tertukar lagi.
Lalu kusimpan di lemari pakaian berlapis
kayu jati.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar