Selasa, 08 November 2011

Diantara Sisi Hidup

Diantara Sisi Hidup
halaman 1
mencoba atau tidak sama sekali, berani berucap salah atau benar maka tindaklah dengan bijak. hidup bukan sekedar tertawax ada kalanya mengarungi tangis dalam lautan luas. serangan hidup adalah gelombang yang harus ditempuh, mengkayuh dan teruslah berusaha. itu seberkas tulisan yang terus kubaca dalam diary kecilku, hidup memang berat. aku sudah muak dengan hidup, sekarang kebebasan yang ingin kuraih bukan omong kosong.
terlalu banyak bicara, tiada tindakan. banyak sekali kutemui kawan-kawanku yang semudah berbicara tanpa dapat memegang mulut mereka. apa ini hidup atau sedikit pengalaman yang mereka dapat sehingga berbicara tanpa isi. pembicaraan yang mengarah bau bukan wangi, aku sering meninabobokan kata-kata yang kuanggap kosong.

halaman 2
berbekal menulis membuatku sadar dengan beragam watak dan sifat yang seperti sperma-sperma hidup. mengkerucut sangat aneh. kehidupanku berangsur pulih setelah mengalami cobaan besar, ya suamiku meninggal muda pada usia 31 tahun, leukimia sejak ia kecil. aku mencintainya sepenuh hati, tidak ada sedikitpun rasa terbuang untuknya. meski ia mengidap leukimia.
pernikahan baru kami jalin selama 2 tahun setengah. belum lama, selalu kuberikan senyumku pada hari-harinya. cinta dan kasih murni telah kucurahkan, sebab hanya ia pahlawanku, aku terpukul berat seperginya dari hidupku. siapa lagi tempatku mengadu. hanya dirinya, tulisan-tulisanku tak berhenti tentangnya, kisah nyata telah aku terbitkan. hasil penjualan pertama best seller, aku hargai para pembaca. kuberikan judul : Suami Dalam Balut Leukimia Cinta.

halaman 3
menjadi kesendirian membuatku semakin kuat menjalani hidup, menulis adalah teman setiaku dalam arungi hidup. dengan menulis semua rasa tersampaikan, menulis membuatku bebas dalam berpikir dan aku ingin menulis sampai mati.

***







Tidak ada komentar:

Posting Komentar