Selasa, 08 November 2011

Bongkar


Bongkar
terinspirasi dari lagu iwan falls


gitar yang lusuh siap meghantarkan aunan sore menjadi tawa-tawa negeri ini ke alur yang sesungguhnya. Bento sebuah lagu dari iwan falls.
kunyanyikan dengan bait bait lirih yang lumrah.

kalau cinta sudah dibuang
jangan harap keadilan akan datang
kesedihan hanya tontonan
bagi mereka yang diperkuda jabatan
oh oh ya oh ya bongkar
oh oh ya oh ya bongkar

sabar sabar sabar dan tunggu
itu jawaban yang kami terima
ternyata kita harus kejalan
robohkan setan yang berdiri mengangkang

oh oh ya oh ya bongkar
oh oh ya oh ya bongkar
oh oh ya oh ya bongkar
oh oh ya oh ya bongkar

penindasan serta kesewenang wenangan
banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan
hoi hentikan jangan diteruskan
kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan

dijalanan kami sandarkan cita-cita
sebab dirumah tak asa lagi yang bisa dipercaya
orang tua pandanglah kami sebagai manusia
kami bertanya tolong lau jawab dengan cinta

oh oh ya oh ya oh ya bongkar
oh oh ya oh ya oh ya bongkar
oh oh ya oh ya oh ya bongkar
oh oh ya oh ya oh ya bongkar

aku bernyanyi dan megalunkan lagu ini dengan keras, sejumlah tetesan dan raungan terdengar dari balik berita. ini negara macam apa, yang tak layak disebut negara. masyarakat menderita untuk makan, untuk hidup bahkan bernafas.

lorong-lorong sempit dibawah jembatan gantung adalah saksi bisu kebusukkan pemerintah, negaraku yang dirampas nafsu-nafsu para birokrat busuk.

barusan kabar isak tangis hadir melalui sms,
inbox : pak cipto : " satu orang pengemis tua, meninggal membusuk dibalik sarung tuanya sambil tertelungkup"
hah! aku kaget, terjadi lagi korban meninggal dikotaku, aku langsung menuju lokasi. melihat keadaan disana.

trotoar gelap dan sepi di jalan. sudirman, disinilah letak kakek itu meninggal. aku menyentuhnya dengan tak pelak hatiku beringas mengingat negara ini. ini rakyatmu yang kau acuhkan, mana birokratmu, para polisi terlambat datang. hanya masyarakat yang peduli ya kami yang mengangkat jasadnya untu diletakkan dimasjid terdekat.

sejumlah masyarakat masih tetap menggerumumi jasad kakek tua itu, pelan-pelan kudengar suara bisik masyarakat mengatakan : kakek meninggal karena kelaparan. sungguh tak kuasa aku mendengarnya, aku harus membuat sebuah momentum besar besok. langsung kuhubungi markas besar HMI.
  
aku hubungi wakil ketua HMI, hilman. tak diangkat setelah 5 kai kuhubungi, kucoba melalui sms. mungkin saja dia lagi tidur.
hal ini harus ditindakalnjuti. "lawan dan bongkar"  REFORMASI sampai mati.

senin, pukul 11.09, markas besar HMI, setelah aku datang, ternyata teman2eman telah datang berkumpul. selamat siang sapaku.
hilman, eko, rio, dan lainnya : siang pak ketu..

langsung saja kita bahas kejadian memalukan negara ini, kalian mendengar berita semalam bukan?

eko : ya aku mendapat sms dari pak cipto
lainnya : kami juga sama

oke, langsung ke inti permasalahan. jika ini dibiarkan tetap didiamkan birokrat tanpa malu itu tak akan jera dengan perbuatan mereka. kita harus turun ke jalan. bagaimana menurutmu yo?
rio : aku setuju, mari kita acak-acak mereka dengan kata-kata

lutfi : bagaimna kalau kita buat surat malam ini ditujukan ke presiden bodoh itu.
baik, aku setuju. bagaimana kawan-kawan. kita kirimkan surat ke presiden atas kejadian ini. negara harus secepatnya turun tangan, atau kita buat sejarah '66 terulang kembali.

kondisi semakin panas daa pembahasan negara ini, aku ingin kita undang seluruh mahasiswa/mahasiswi sekota jawa. hanung, ini tugasmu untuk membuat surat kepada mereka.
hanung : oke sil.

tulis namaku dibawah surat, kondisi harus segera ditindak lanjuti, mau bersma demi negara atau mati dalam diam.

majuuuuuuuu... aku memimpin barisan terdepan, diusl lutfi, hanung, eko dan lainnya. serta para kawan'awan yang bergermbol datang dari sisi kan jalan, mahasiswa ugm, uny dan ssi kiri jalan para mahasisqa polteknik. ini gabungan demonstrasi terbesar yang kami lakukan.

majuuuuu...sambil membawa spanduk-sapnduk dan beragam bendera organisasi kami datangi kantor gubernur setempat. tampak polisi berjaga-jaga didepan pagar, 20 kompi lengkap dengan senjata dilengan mereka. aneh, kenapa bisa sampai tau pihak kepolisian terhadap aksi kami. ini sesuatu hal yang tidak masuk akal, musuh dalam selimut mulai pro ke negara.

KAMI ATAS NAMA MAHASISWA SEJAWA MEMINTA PARA BIROKRAT-BIROKRAT KOTA INI UNTUK SEGERA MUNDUR DARI JABATANNYA, SERTA MEMBERIKAN PENJELASAN KONKRIT KENAPA TIADA TANGGUNG JAWAB DARI PARA PETINGGI KOTA TERHADAP KEJADIAN-KEJADIAN YANG MENIMPA RAKYAT KECIL.

teriakkan pun mulai terdengar, MUNDUR! MUNDUR! MUNDUR! KELUAR! KELUAR!...
aksi damai berlangsung tertib, kami akhirnya mendapatkan jalan konsolidasi setelah pak. ragiman, S.H gubernur, mengajak konsolidasi mencapai keepakatan.

aku, girno (presiden HMI surabaya), Feri (presiden HMI jogjakarta, tomi (presiden HMI surkarta) kami perwakilan yang menghadap gubernur siang ini.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar