Selasa, 08 November 2011

Dunia Aneh


Dunia Aneh

Huft… rencanaku ibarat hilang tertelan bumi…
Hilina markapova namaku, jenjang karirku merosot tanpa tujuan yang jelas aku bekerja pada perusahaan majalah Egilz, sebuah majalah tentang fashion gaul  saat ini. Sebenarnya bukan bidang ini yang kucari untuk bekerja. Tapi dorongan keluarga sangat keras menyuruhku untuk bekerja apapun yang halal, yang penting halal. Suatu hari aku ingin bekerja dalam bidang penulis atau editor pada sebuah harian pagi dimanapun itu, karena aku adalah jiwa dari kata-kata, kata-kata dapat membuat hariku menari. Memang gila terdengar tapi inilah jiwa yang sudah terbentuk dari awal kuasah. Puisi, novel, cerpen,dan lainnya adalah makananku sehari-hari. Jadi wajar saja aku memutuskan untuk menjadi penulis. Salah satu kerjaan yang surga bagi diri.

Ruang kantor
Suasana pagi pukul 07.31 wib

Mesin-mesin mulai terasa tak jelas, suara hiruk pikuk yang sangat rancu terdengar oleh telinga. Fashion dan fashion adalah hal yang membosankan bagiku.

Jill           : hei lina…good morning
Aku        : hai, morning. Kusapa dengan mulut loncong tanpa hati. Aku muak dengan keadaan ini.

Pukul 08.00 wib
Waktu memulai bekerja

Semua karyawan disini seakan kesetanan mengejar deadline awal bulan yang akan menerbitkan majalah Egilz dengan tema Miss Fashion 2011. Entah kenapa mereka memilih tema itu, akupun bingung, dan yang sangat tidak masuk akal adalah para model yang sengaja didatangkan dari eropa untuk dijadikan cover depan majalah. Aneh memang, seharusnya mereka memilih wanita dan pria Indonesia asli keturunan Indonesia untuk dijadikan model. Dulu seringkali kutawarkan dan memberikan ide-ide yang ada diotakku. Tapi nyatanya ditolak mentah-mentah oleh pak trino manajer majalah Egilz.
Hari menjelang siang dan kinerjaku belum usai untuk mengedit transformasi kata yang aneh, fashion modeling 2011, miss hana laura dari new Zealand adalah sorotan bulan ini. Pak Trino dating dengan gagah ketengah-tengah kantor dan berkta, 15 menit lagi kita meeting. Hayo…hayooooo…semangat.
Dalam otakku, semangat hanya pada otak-otak kadaluarsa disini. Bekerja hanya mengharapkan uang, bukan hasil. Bukan tujuan visioner.

Meeting

Ruangan satu persatu dipenuhi oleh berbagai karyawan untuk melaksanakan  meeting.  Aku orang kedua setelah pak trino yang memasuki ruangan meeting yang panas tanpa AC. Huft….sialan masa dalam sebuah ruangan meeting tidak dilengkapi oleh AC. Sungguh keadaan yang tidak nyaman, aku semakin bingar. Mulai satu demi satu karyawan memasuki ruangan, Jill, Hans, Kyla, Tom, Helena dan assiten manajer Frank. Aba-aba mulai diberikan oleh pak Trino.

Pak Trino                                                                                                             : selamat siang semua?
Jill,hans,Kyla,Tom,Helena,Frank dan Aku menjawab perlahan     : siang pak
Pak Trino                                                                                                             : baik tanpa menunda  waktu kita mulai saja meeting hari ini mengenai tema yang akan kita publish dalam waktu dekat, saya meminta laporan dari masing-masing bidang untuk melaporkan hasil yang didapat untuk kita sumbangkan dalam majalah dan kita pasarkan. Dengan 2 spidol ditangan kananny, ia berprilaku seperti robot, memutar-mutar spidol, kekakan kekiri. Baik, saya meminta lina unttuk menjelaskan kinerja yang didapat untuk pertama kali, silahkan…
Aku                                                                                                                        : terima kasih pak, pertama saya akan melaporkan beberapa hal yang menurut saya tidak sesuai dengan tema ini pak, seharusnya kita sudah ancang-ancang untuk menyodorkan beberapa model asli Indonesia untuk dijadikan desain cover depean majalah kita bukan orang luar yang kita hanya tau dia sudah besar namanya, jika keadaan ini terus berulang maka kapan para model negeri ini dapat maju pak. Sehingga untuk hasil editing majalah baru 30% saya kerjakan pak. Terima kasih.
Pak Trino                                                                                                             : baik terima kasih atas pendapatnya lina, sebenarnya kita sudah adae tawaran dari modeling pusat Jakarta, untuk menampilkan Kinaryosi sebagai cover majalah kita, tapi ada saran juga dari pihak majalah ekuarto eropa, mereka menawarkan model mereka dipasarkan di Indeonesia, karena tawaran tersebut telah saya terima, sehingga tidak enak untuk membatalkan. Untuk editing seharusnya andae bekereja secara professional bukan seperti ini.
Aku : iya pak, maaf. Aku mulai berpikir, ini bukan seorang pemimpin visioner, tapi pemimpin yang hanya memikirkan diri sendiri.
Pak Trino : apa ada masukkan lain untuk majalah ini?
Jill,hans,Kyla,Tom,Helena,Frank : tidak pak.
Demikian wakeetu berjalan apa adanya, dan meeting yang diberikan menurutku bukanlah sebuah meeting melainkan sebuah alur cerita penegasan sepihak. Sangat otoriter, ah..semakin kacau pemikiranku sampai saat ini.
Semakin kubekerja, semakin aneh rasanyaeee untuk tetap bertahan.


Selasa, 20 Desember 2010
Tanpa pikir panjang, aku bereskan semua barang yang ada dikantor. Setelahnya aku menuju keruangan pak Trino.

Tok..tok..
Aku : Pagi pak
Pak Trino : ada apa lin?
Aku : maaf, saya mengembalikan ini pak (berkas, kartu karyawan dan surat-surat lainnya).
Pak Trino : Apa ini! Apa maksud kamu?
Aku : Saya brehnti dari kantor ini pak, trima kasih!
Pak Trino : bungkam dalam diam
Dan dengan langkah pasti aku tinggalkan ruangan kantor yang kusebut Dunia Aneh.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar