Selasa, 08 November 2011

Panggil Aku Skizofrenia

    Panggil Aku Skizofrenia


igo..igo..igo, huhuhuhuuuuu..wewe..we.. bego..bego...oraaang gila, orang gila..

mereka mengejekku setiap harinya, setiap saat. siapapun yang menertawakanku akan kuterima. apa aku gila? hey, jawab dudun. dudun. hey.. kok diam saja.

(dudun adalah boneka yang aku miliki).

umurku 15 tahun, banyak yang tidak percaya bahwa aku baru berusia 15 tahu. tubuh besar, berewok,kumis, dan berbulu lebat pada kaki. ya, aku tak sempat mengurus diri setelah ditinggal ayah dan ibu. akulah ya aku, akulah yang sekarang dan bebas kemana saja aku mau.

"heehehheeeee...mau..mau..hehehe.." kutawarkan janji pada manusia yang lewat tapi tak satupun mau.

pagi yang cerah, aku guyur tubuhku dengan air aqua bekas. byurrr..ah segr. ditengah keramaian jalan lampu merah kote malioboro. aku melanjutkan perjalanan.

aku :mau..mau.. ini? mau..mau

orang-orang menjauh dan tidak peduli denganku, ya akulah gila akulah sang lelaki bau yag tidak akan didekati orang.

satu helai baju adalah baju yang kukenakan selama kurun waktu 2 tahun, semenjak ibuku dan ayah pergi untuk selam-lamanya.

hanya bisa kutawarkan janji hidup, janji jujur dan janji setia. pesan-pesan yang tak tersampaikan kepada orang-orang membuatku berbicara sendiri. tak tau lagi apa yang harus dilakukan.

maukah menjadi ayah saya? (sambil berdiri didekat lampu merah) orang-orang antri untuk menyebrang)

tiada sisa kata untukku semuanya menghindar, hingga kukejar bapak tua yang menyebrang..pak-pak..dan tiba-tiba
ciiiitttttttttttttttt.....ciiiitt..pyarrrrr.. nyawaku melayang di jalan padat pada lampu hijau pertama.

...aku datang ayah,ibu.

      ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar