Selasa, 08 November 2011

Beranda Reyot


      Beranda Reyot


sebatas mimpi untuk mendapatkan rumah semewah gedung-gedung yang berada di kota. aku tak bermimpi lagi kini, aku memiliki gedung terindah dalm hidupku. rumahku istanaku, segalanya adalah keindahan surga walaupun reyot dan berlapis kayu sisa. inilah istanku, segala angin tak dapat menembus ruanganku.

wahai kaya akulah si msikin tua yang tiada mempunyai apa-apa, tapi kita sama, berteduh dari panas dan dingin. aku punya rumah dan kau juga. bukan begitu kawan.

kupernenalkan, cahaya nama anak pertamaku, ia meninggal diterjang banjir bandang 5 tahun yang lalu. bintang anakku yang kedua, meninggal diterkam harimau sewaktu mengambil getah karet di pedalaman hutan karet si desa trimulyo. dan istriku, ya..ia pun meninggalkanku gara-gara banjir bandang tahunan tahun lalu. narni aku rindu padamu, anak-anakku. kuelus poto-poto mereka di dinding yang redup.

gutasi yang kudengar pada daun-daun muda yang mekar adalah nyanyian duka-duka yang teramat dalam. aku enandungkan kesendrian dalam gelap di tiap-tiap malam.

dimana lagi kusandarkan hari-hariku, senyumku. pada gubuk reyotku, telah kubangun ulang 3 kali, karena banjir menerjang gubukku.

tak pelak semangatku kabur, inilah gubukku yang telah membesarkan keluargaku.

karyo salah satu dari temanku yang berumur 68 tahun sapai sekarang masih saja bekerja sebagai buruh karet. kami setiap harinya mengambil getah karet untuk hidup. menjadi seorang buruh memang tidak enak. inilah hidup, harus kujalani selama itu halal dan tidak merugikan.

sore menjelang, pukul 16.00
karyo : wes wes, se mangan yok gus.
aku : yo, mari Yo..
kami menuju ke sebuah gubuk kecil tempat istirahat, makanan sengaja kami bawa dari rmah. agar pada jam-jam istirahat dan sore harinya dapat langsung kami santap.

inilah lika-liku yang harus kujalani sebagai buruh karet, penghasilan yang kudapatkan pas-pasan. aku bahagia walau hidup sendiri. semangat keluargaku tetap ada dihati. semoga dengan kekuatan hati, Allah bisa memberikanku waktu untuk mengamalkan dunia tanpa putus asa.

           ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar